Mukjizat itu bisa terjadi setiap hari. Bukan sekedar di desa-desa terpencil atau di tempat-tempat suci yang jauh sekali, melainkan di sini, di dalam kehidupan kita sendiri. Mukjizat itu muncul dari sumber tersembunyinya, mengelilingi kita dengan peluang, lalu menghilang. Mukjizat itulah bintang melesat dari kehidupan sehari-hari. Ketika kita melihat bintang melesat, kelangkaannya membuat mereka tampak ajaib, padahal mereka terus saja melintasi langit. Hanya saja kita tidak memperhatikannya di waktu siang, karena silau oleh sinar matahari, dan di waktu malam mereka muncul hanya kalau kita kebetulan menengadah ke atas di tempat yang tepat, ke langit gelap yang cerah.
Walaupun kita menganggapnya luar biasa, mukjizat itu juga melintasi kesadaran kita setiap harinya. Kita bisa memilih memperhatikan atau mengabaikannya, tidak sadar bahwa takdir kita mungkin menjadi taruhannya. Tangkaplah kehadiran mukjizat ini maka dalam seketika kehidupan bisa diubah menjadi suatu pengalaman yang menyilaukan, lebih menajubkan dan mengasyikkan daripada yang bahkan dapat kita bayangkan. Abaikanlah itu, maka hilanglah suatu peluang selamanya.
Pertanyaannya adalah, akankah Anda mengenali suatu mukjizat ketika melihatnya? Seandainya Anda mengenalinya, apakah yang akan Anda perbuat? Dan seandainya entah bagaimana Anda bisa mengorkestrasikan mukjizat-mukjizat Anda sendiri, mukjizat mana sajakah yang akan Anda pilih?.
Diluar diri fisik, diluar pikiran dan emosi, terdapat suatu dunia di dalam diri Anda yang adalah murni potensi; dari sanalah apa pun dan segalanya itu mungkin. Bahkan mukjizat pun. Terutama mukjizat.
Bagian dari diri Anda inilah yang terkait dengan segala yang ada, dan dengan segalanya yang akan datang.
Selama lebih dari sepuluh tahun saya telah terpesona oleh ide bahwa kebetulan itu terlibat dalam menuntun serta membentuk kehidupan kita. Kita semua telah mengalami kejadian-kejadian yang mungkin bisa dianggap menakjubkan atau luar biasa. Mungkin Anda sedang membersihkan lemari dan menemukan sebuah hadiah dari seseorang dengan siapa Anda sudah bertahun-tahun tidak berbicara; lalu sejam kemudian, tiba-tiba saja orang tersebut menelpon Anda. Anda mungkin membaca sebuah artikel surat kabar tentang suatu perawatan kanker kulit eksperimental, dan tanpa alasan yang jelas, Anda memutuskan untuk menyimpan surat kabar tersebut. Sebulan kemudian, seorang sanak saudara menelepon Anda untuk menyampaikan bahwa ia baru saja didiagnosa menderita kanker kulit - dan informasi dalam artikel yang Anda simpan itu mempengaruhi pilihannya dan ujung-ujungnya menyelamatkan nyawanya. Atau mungkin mobil Anda mogok ditepi jalan yang sepi, dan baru Anda mau menyerah, kendaraan pertama yang muncul adalah justru kendaraan derek.
Bisakah momen-momen seperti itu dikatakan sekedar kebetulan?
Tentu bisa, tetapi kalau ditelaah lebih mendalam, momen-momen seperti itu juga bisa terbukti sebagai sekilas pandang tentang keajaiban. Setiap kali kita mengalami pengalaman seperti itu, kita bisa memilih menepisnya sebagai suatu kejadian acak di dunia yang serba kacau ini, atau kita bisa mengakuinya sebagai kejadian yang berpotensi mengubah kehidupan yang mungkin saja memang demikian. Saya tidak percaya terhadap kebetulan-kebetulan yang tidak bermakna. Saya percaya setiap kebetulan itu ada pesannya, petunjuk tentang suatu aspek tertentu dari kehidupan kita yang menuntut perhatian kita.
Pernahkah Anda mendengar "suara sepoi-sepoi" di dalam diri Anda?
Pernahkah Anda mendapatkan "firasat" tentang sesuatu atau seseorang?
Suara sepoi-sepoi dan firasat itulah bentuk-bentuk komunikasi yang biasanya ternyata layak di dengarkan. Kebetulan itu pun merupakan semacam pesan. Dengan memperhatikan kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam kehidupan kita, kita bisa belajar mendengarkan pesannya secara lebih jelas. Dan dengan memahami kuasa-kuasa yang membentuk kebetulan-kebetulan tersebut, kita bisa mempengaruhi kuasa-kuasa tersebut dan menciptakan kebetulan-kebetulan kita sendiri yang bermakna, memanfaatkan peluang-peluang yang dimunculkannya, dan mengalami kehidupan sebagai mukjizat yang terus terungkap, yang menginspirasikan rasa takjub setiap saatnya.
Kebanyakan orang menjalani kehidupannya dengan sedikit takut, sedikit gugup, sedikit tegang. Kita ibarat anak-anak yang main petak umpet, ingin ditemukan, sekaligus berharap tidak ditemukan, menggigiti kuku-kuku sendiri mengantisipasikan. Kita kuatir ketika peluang datang terlalu dekat, dan semakin bersembunyi di balik bayang-bayang ketika ketakutan menguasai kita. Bukan begitu caranya hidup. Orang yang memahami sifat realita yang sesungguhnya, mereka-mereka yang oleh tradisi tertentu disebut dicerahkan, kehilangan segala rasa takut atau prihatin. Segala kekuatiran menghilang. Begitu Anda pahami cara kerja kehidupan yang sesungguhnya - aliran energi, informasi, dan intelijensi yang mengarahkan setiap saatnya-maka Anda akan mulai melihat potensi menakjubkan dalam saat tersebut.
Ketika Anda menjalani kehidupan Anda dengan menghargai kebetulan-kebetulan serta makna-maknanya itu, Anda terhubungkan dengan medan kemungkinan tak terhingga yang melandasinya. Saat inilah keajaibannya dimulai. Inilah kondisi yang saya sebut takdir sinkron, dimana menjadi mungkin untuk mencapai pemenuhan setiap hasrat kita seketika. Takdir sinkron menuntut kita untuk mengakses suatu tempat di dalam diri kita sendiri, sekaligus sadar akan tarian pelik kebetulan yang terjadi di dunia fisik. Takdir sinkron menuntut pemahaman mendalam terhadap sifat dari segalanya, pengenalan terhadap sumber intelijensi yang tiada habis-habisnya menciptakan alam semesta, sekaligus berniat untuk mengejar peluang-peluang spesifik yang muncul untuk berubah.