Terdapat beberapa ayat maupun hadis yang menunjukkan betapa besarnya ‘Arsy Allah. Diantaranya,
Firman Allah,
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدِ * فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Sang Pemilik ‘Arsy yang agung. Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (QS. Al-Buruj: 15 – 16).
Ini menurut salah satu qiraah, kata Al-Majid dibaca kasrah, sebagai na’at (kata sifat) bagi ‘Arsy.
Di ayat lain, Allah berfirman,
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Allah, tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang besar. (QS. An-Naml: 26)
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca zikir,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Sang Pemilik ‘Arsy yang agung.”
Banyak ulama ketika membahas tentang ‘Arsy, mereka menyebut bahwa ‘Arsy adalah makhluk terbesar,
Syaikh Abdul Muhsin dalam Syarah Mandzumah Haiyah Ibn Abi Daud mengatakan,
والعرش هو أكبر المخلوقات ، وهو سقفها وهو على المخلوقات كالقبة
‘Arsy adalah makhluk terbesar, menjadi atap surga. ‘Asry berada di atas seluruh makhluk layaknya kubah. (Syarah Mandzumah Haiyah, hlm. 73)
Hal yang sama juga disampaikan Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi. Dalam penjelasan beliau tentang hadis, ‘Arsy Allah berada di atas air, beliau mengatakan,
فالعرش مع سعته وعظمه وكونه أكبر المخلوقات، فهو مربوب مخلوق كائن بعد أن لم يكن
‘Arsy, meskipun sangat luas, sangat besar, dan makhluk terbesar, namun dia adalah makhluk. Baru ada, setelah sebelumnya tidak ada.
Allahu a’lam