Mediametafisika.com - Hari itu sangat menyenangkan sekali bagi Cindy, Toni, Arya, Katon, Mellinda, Gusman, dan Mia beserta seluruh angkatan mereka. Mereka telah menuntaskan tahap sekolah tingkat SMA dan pada hari itu mereka akan menjalani wisuda.
Setelah perayaan selesai, mereka ber-7 foto bersama berlatar belakang lapangan basket yang cukup kuno karena sudah ada semenjak mereka pertama kali masuk SMA.
Kita majukan latar menuju 5 tahun kemudian dan kita fokuskan pada tokoh yang akan mengalami trauma seumur hidupnya, Cindy. Waktu itu sore hari di rumahnya dan rumah orang tuanya, mentari mulai terbenam seraya dia menutup korden kamarnya.
Dia sudah bekerja sebagai sekretaris di sebuah kantor di dekat rumahnya setelah lulus dari perguruan tinggi. Dia sangat merindukan teman-teman SMAnya yang keberadaannya sudah hampir tidak diketahui. Malam pun sudah tiba, ia membongkar-bongkar kotak barang lamanya dan dia menemukan yang ia cari , album kenang-kenangan pada saat ia berada di bangku SMA.
Senyum kecil tersimpul di mulutnya ketika ia melihat foto-foto ketika ia masih remaja. Namun ada satu hal ganjil yang membuat senyum yang tersimpul itu hilang.
Di foto wisudanya, ia mendapati hilangnya Toni dan Gusman di foto itu. Ia tanpa memperlama waktu langsung berusaha mencari buku telpon di kotak barang lama, lalu dia menelpon Toni dan Gusman namun tidak ada jawaban. Ia segera menghubungi Arya, Katon, Mia, dan Mellinda untuk datang besoknya .
Arya, Katon, Mia, dan Mellinda berkumpul di kamar Cindy dan Cindy segera memberitahukan suatu keganjilan . Tidak ada yang tahu banyak soal hal itu karena mereka semua tidak berhubungan lagi setelah wisuda, namun Arya dan Katon segera membuka pembicaraan.
"Ada sesuatu yang kita ketahui tentang ini .." gumam Katon , "sesuatu yang membuat bulu kuduk kita berdua merinding .." lanjut Arya. Apa yang dibicarakan oleh Arya dan Katon adalah meninggalnya Toni dan Gusman sekitar 3 tahun yang lalu.
Mereka meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan, Gusman mati dengan badan yang dilindas kereta api sementara Toni jatuh ke sebuah jurang ketika mengendarai truk besar, namun sampai sekarang mayat mereka tidak dapat ditemukan.
Tersentak hati ketiga gadis itu ketika mendengar ucapan Katon dan Arya. "Lebih baik sekarang kita pulang dan kita mulai cari tahu besok!" gumam Arya.
Keesokan harinya mereka semua berkumpul di SMA mereka dengan harapan bisa mencari tahu keganjilan itu. Namun mereka baru ingat jika bangunan SMA mereka sudah dibiarkan begitu saja dan terbengkalai selama kurang lebih 2 tahun tanpa penghuni .
Mereka menginjak lapangan basket dimana mereka mengambil gambar itu, namun tanpa satu pun alasan yang masuk akal, mereka seperti diperhatikan dari tadi.
Mereka semua akhirnya pulang karena mendung sementara Arya pergi ke rumah Cindy untuk menceritakan secara detil tentang matinya Gusman dan Toni. Masih tidak percaya dengan perkataan Arya, Cindy membuka kembali album kenang-kenangannya dan dia mendapati gambar Mia hilang!
Cindy segera bergegas menghubungi Mia dan mendapati seorang polisi menanggapi telponnya. Namun sang polisi berkata sedemikian rupa, "ponsel ini jatuh di dekat sepeda motor dimana sebuah pohon tumbang, tapi tidak ada pengendaranya." Dia pun segera mengetahui jika salah satu teman terbaiknya sudah tiada.
Cindy dengan perasaan sedih segera menghubungi Katon dan Mellinda keesokan harinya untuk diceritakan kejadian yang menimpa Mi. Namun Mellinda tidak bisa mempercayainya lalu pulang menggunakan angkot.
Seraya tangis memenuhi seluruh ruangan, Cindy membuka album itu dan mendapati hilangnya foto Mellinda secara tiba-tiba! Berminggu-minggu dicari, tidak ketemu, sampai akhirnya suatu tengah malam di hutan tidak jauh dari rumah Cindy ,
Mellinda ditemukan gantung diri dan polisi segera membawanya ke rumah sakit. Keesokan harinya sang Rumah Sakit mengabari jika Mellinda hilang entah kemana. Cindy menangis tiada henti mengetahui satu persatu temannya gugur .
Katon segera mengambil kesimpulan mungkin sang fotografer tahu menahu tentang foto ini . Arya pun segera bergerak cepat mecari sang fotografer dan akhirnya ia menemukan alamat yang tepat dan mereka bertiga segera mendatangi rumah sang fotografer.
"Aku tahu tentang foto ini! Sebisa mungkin bingkai foto ini dan saya akan hubungi kalian besok! Berhati-hatilah! Ini bukan foto biasa! Foto ini 'berisi' hawa jahat !" oceh sang fotografer sambil berusaha 'mengusir' mereka bertiga .
Sesuai dengan instruksi sang fotografer Cindy membawa foto itu ke toko percetakan dan meninggalkan foto itu untuk dibingkai selama ½ hari . Ketika ia ingin mengambil foto itu, perasaan tidak enak meliputi setiap langkah dan nafasnya.
Setelah dia mengambil bingkai dan foto, ia langsung berkehendak ke rumahnya untuk segera membuka plastik penutup bingkai dan alangkah hancur hatinya ketika melihat foto Katon menghilang !
Tanpa ambil waktu lagi, Arya langsung menelpon Cindy untuk membuka televisi untuk melihat sebuah berita yang mengerikan, sebuah siluman monyet putih memakan setengah badan seorang anak muda, yaitu Katon!
Arya segera menuju ke rumah Cindy untuk menenangkan hatinya lalu mereka beranjak ke rumah sang fotografer . Namun sang fotografer telah menggantung dirinya dan seluruh tubuhnya bersimbah darah segar .
Arya langsung kembali menuju ke rumah Cindy lalu memutuskan untuk menginap disana dengan alasan ingin tahu kejadian selanjutnya. Malamnya, Arya memandang suatu keganjilan yang baru di foto itu. Di bekas tempat lokasi foto Katon, terdapat sebuah lengan beserta kepalanya berada di sebelah kepala Cindy.
Dia merinding ketakutan sementara badan Cindy lemas melihat keganjilan itu sehingga ia lelap tertidur. Arya tidur di bawah ranjang milik Cindy dan bingkai foto yang digantung tepat berada di atas kepala Arya.
Jam 3 subuh tepatnya angin berhembus kencang dan Cindy lupa menutup jendela kamarnya. Arya minta izin untuk menutup jendela dulu. Setelah ada jendela ditutup, televisi di depan ruangan Cindy tiba-tiba nyala, Cindy keluar dan mendapati Arya sedang menonton TV di luar .
"Jika Arya diluar, berarti tadi .." ketika Cindy memutar kepalanya, bingkai yang digantung jatuh dan di tempat tidur Arya terdapat tubuh Arya dengan seisi tubuhnya yang keluar dengan dara bersimbah di seluruh ruangan .
Seraya bingkai pecah, yang ada di foto itu hanya Cindy dan ketika ia memutar kembali kepalanya, sesosok hantu perempuan tanpa mata berbaju putih bersimbah darah dengan kulit pucat, gigi bertaring dan rambut yang panjang dan lusuh berdiri dengan jarak tidak sampai 10cm dari Cindy . Setelah mengeluarkan suara yang membuat bulu kuduk merinding, Cindy menghilang dan keberadaan ketujuh sahabat tersebut tidak diketahui.