Mediametafisika - Lagu Lingsir Wengi, Banyak orang yang pastinya penasaran tentang salah satu tembang jawa satu ini dari pada menunggu langsung aja baca :
Info 1 :
Lirik/Syairnya
"Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet..."
petikan syair diatas pasti tidak asing lagi bagi yang pernah menonton film kuntilanak,itu adalah syair durma yang bisa memanggil kuntilanak seperti yang diceritakan dalam film tersebut. Sebenarnya Durma itu adalah salah satu pakem lagu dalam Macapat. Macapat adalah kumpulan lagu Jawa yang mencakup 11 pakem (Dandhanggula, Mijil, Pocung, Megatruh, Gambuh, Sinom, Maskumambang, Pangkur, Durma, Asmarandana, dan Kinanthi). Tradisi Macapat ini diperkirakan dah mulai ada sejak jaman akhir kerajaan Majapahit.
kira-kira artinya kayak gini:
Lewat tengah malam,dirimu mati !
Jangan bangun dari tidurmu,
(dia) bisa melihat jelas, (namun) jangan terlihat,
aku sedang marah,
jin setan yang ku utus,
menjadi apa saja
jangan membawa maut
lingsir wengi itu sebenarnya sekitar jam 2-4 pagi (hampir subuh)
Dari lagu di atas, kami menyimpulkan sendiri bahwa tembang Lingsir Wengi bukanlah Tembang untuk memanggil Kuntilanak
klo kita perhatikan liric yang ini "jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet"
yang berarti
"Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut"
Oiya, kami dapet informasi tambahan,,tentang lagu Lingsir Wengi yang asli.. Kira2 lirik n' artinya begini:
Lingsir wengi wus tumeka (Tengah malam telah tiba)
Akancan karo wulan (Berteman dengan bulan)
Bayu kang ngelus-ngelus raga (Angin yang mengelus raga)
Sukma krasaning ilang (Jiwa serasa hilang)
Wus wayahe sedhulur (Sudah saatnya saudara)
Mungkasi apa kang wis dilakoni (Menuntaskan apa yang sudah dilakukan)
Wus wayahe ndhunga (Sudah saatnya berdoa)
Marang Gusti Kang Murbeng Alam (Kepada Tuhan Yang Maha Pencipta)
Aja wedi karo lingsir wengi (Jangan takut dengan tengah malam)
Amarga iki wayahe luwih cumedak marang Pangeran (Karena ini saatnya lebih dekat dengan Tuhan)
Mandhar muga turu isa luwih enak (Semoga tidur bisa lebih nyaman)
Lirik lagu tersebut kalo dicermati berisi mantra tolak bala,, karena mengingatkan manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kidung ini diciptakan oleh sunan kalijogo sebagai "unen-unen" atau nyanyian kecil yang dalam masyarakat jawa/kejawen sebagai pengganti dzikir/wirid oleh muslim jawa pada waktu dulu sehabis melakukan sholat malam.
Info 2 :
Ternyata Kidung ini Plesetan dari Aslinya yang diciptakan Sunan Kalijaga :
sangat sangat disayangkan, kalo ada yang menganggep kidung rumekso ing wengi adalah lagu/kidungnya mbakyu kunti.
padahal kanjeng sunan kalijogo menciptakan/membuat kidung itu untuk "unen-unen"
yang dalam masyarakat jawa/kejawen sebagai pengganti dzikir/wirid oleh muslim jawa pada waktu dulu sehabis melakukan sholat malam
kalo lebih dicermati kidung tersebut dikenal karena berisi mantra tolak balak,
Laku kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.
berikut artinya dalam bahasa indonesia¦silahkan dicermati dalam bait mana yang berhubungan dengan mbakyu kunti:
Ada kidung rumekso ing wengi(lagu yang mengalun ditengah malam). Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.
Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman
menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku. Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.
maaf tanpa maksud sok tahu atau takaburâ?¦tapi jujur saya nggak rela kalo karya seni salah satu wali jawa yang saya kiblati "disalah artikan"
Kesimpulan :
menurut kedua info diatas menunjukkan bahwa sebenarnya lagu Lingsir Wengi/Kidung Lingsir Wengi bukanlah lagu yang mengundang kuntilanak atau makluk halus lainnya.
pertanyaan : tapi kenapa kebanyakan yang mendengar lagu ini merinding / tiba-tiba mengalami/melihat hal - hal aneh?
jawaban 1 :jika kita perhatikan ada 2 jenis lagu lingsir wengi/kidung lingsir wengi yaitu buatan Sunan Kalijaga & Buatan orang yang masih misterius yang mengandung arti dan makna yang berbeda :) jadi jika pingin dengerin tinggal pilih salah satu aja OK
jawaban 2 :Kebanyakan orang mendengarkan lagu ini tidak sampai habis alias berhenti ditengah lagu,mungkin itu yang menyebabkan adanya hal - hal aneh karna "Perkataan Adalah Do'a" jika kita mendengarkan lagu Lingsir Wengi secara tidak langsung itu adalah perkataan.jika Ibarat itu ajian penolak balak dan hanya pada akhir ajian saja yang dapat menyempurnakan ajian Tersebut, jika kita hanya membaca sampai tengah saja pasti ajian itu malah menjadi ajian lain yang fungsinya berbeda.