Mediametafisika - Firman Allah Ta’ala yang artinya : “Allah telah menjadikan Kaabah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.” (Surah Maa’idah: 97)
“Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah dimana terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi.”
Sebenarnya di dalam Al-Quran terlebih dahulu membicarakan perkara ini, sebagai hamba Allah yang diberikan akal pikiran perlulah meneliti dan berfikir tentang rahasia-rahasia yang terkandung di dalam ayat-ayat suci Al-Quran Al-Karim.
Di antara Kalam-kalam Allah Ta’ala mengenai Mekah Pusat Bumi
Firman Allah yang artinya :
“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan sekalian penduduk dunia di sekelilingnya (negeri-negeri di sekelilingnya).” (asy-Syura: 7)
Kata “Ummul Qura” berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Lebih dari itu, kata “ummu” (ibu) mempunyai erti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Mekah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.
Allah berfirman lagi yang artinya :
“Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan).” (ar-Rahman: 33)
Kata “aqthar” adalah bentuk jamak dari kata “qutr” yang bererti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Berdasarkan ayat ini dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu berarti bahwa Mekah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadis yang menerangkan bahwa Masjidil Haram di Mekah, tempat kaabah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda maksudnya : “Wahai orang-orang Mekah, wahai orang-orang Quraisy , sesungguhnya kamu berada di bawah pertengahan langit.”
Berdasarkan penelitian di atas, bahwa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. – (Dipetik dari Eramuslim “Makkah Sebagai Pusat Bumi” Oleh Dr. Mohamad Daudah)
Neil Amstrong membuktikan bahwa kota Mekah dimana terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi, sedangkan Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu telah berbicara mengenai kota Mekah dan kaabah adalah pusat bumi ini.
Ketika kali pertama Neil Amstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata bertumpu di kawasan yang sangat gelap, dan di manakah ia berpusat?” Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Para angkasawan telah menemui bahwa planet Bumi itu mengeluarkan satu radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut hilang dan seperti ada alasan tersembunyi di balik penghapusan halaman web tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyatalah radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, dan tepatnya berasal daripada Kaabah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir). Hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berkelanjutan. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Kaabah di planet Bumi dengan Kaabah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, terdapat suatu ruang yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, di mana apabila kita mengeluarkan kompas di kawasan tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarikan yang sama besar antara kedua kutub .
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka dia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaabah, maka seakan-akan diri kita dicas oleh suatu tenaga misteri yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi kaabah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya menyatakan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh terapung di air. Di sebuah museum di negara Inggris, terdapat tiga buah potongan batu tersebut (dari Kaabah) dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem surya kita.
Rasulullah SAW. bersabda :
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adam lah yang menjadikannya hitam.” (Jami’ al-Tirmidzi al-Hajj)
“Hajar Aswad dari batu-batuan Syurga dan tidak ada suatu benda di bumi yang turunnya dari Syurga selain batu itu.” (HR. Thabrani)