Mediametafisika.com - Jakarta, Sudah lama A Xin, gadis muda penjaga toko rempah-rempah, itu menyukai bosnya dan bahkan sampai terobsesi. Hal itu dimanfaatkan seorang dukun palsu untuk mereguk keuntungan. Si dukun palsu menyebut cinta A Xin tak berbalas lantaran ada hantu yang bersemayam di vagina gadis itu dan harus diusir oleh penis sang dukun.
Dilansir Global Times, Jumat (23/8/2013), pertemuan A Xin dengan si dukun palsu, Huang Jianjun, adalah karena kartu nama si dukun yang ditemukan gadis asal China itu. Kartu nama tersebut menggambarkan Huang adalah seorang pengusir setan, seorang pria yang bisa membuat mimpi seseorang menjadi kenyataan.
Pria itu menyebut mampu melakukan pengusiran setan yang khusus dilakukan untuk membersihkan klien dari hantu yang dipercaya mengganggu kehidupan. Tanpa curiga dan tanpa berpikir panjang, A Xin pun mengontak Huang. Akhirnya keduanya sepakat bertemu di kamar hotel.
Di hotel, A Xin diminta untuk menanggalkan pakaiannya untuk keperluan 'pemeriksaan'. Huang akan mencari tahu penyebab A Xin tak kunjung mendapatkan cinta dari bosnya.
Si dukun gadungan menyebut ada hantu di vagina A Xin yang menjadi penghalang cintanya. Untuk itu Huang akan mengusir si hantu dengan penisnya. Tak hanya melakukan hubungan seks dalam prosesi pengusiran Hantu, Huang juga meminta A Xin membayar sekitar Rp 29 juta.
Sehari kemudian, A Xin mendapati sikap bosnya tidak menunjukkan mencintai dirinya sedikitpun. A Xin pun sadar telah ditipu Huang dan melaporkannya ke polisi.
Akhirnya Huang dibawa ke kantor polisi. Kepada polisi, Huang mengakui bahwa ia melakukan pengusiran setan dengan menggunakan penis. Huang juga mengatakan bahwa ia telah mengorbankan keperjakaannya untuk melakukan pengusiran hantu di vagina A Xin. Huang akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Kasus ini memberi pelajaran agar jangan mudah percaya pada hal-hal yang kurang ilmiah, apalagi jika sampai mendatangkan kerugian. Hubungan seksual tanpa pengaman berupa alat kontrasepsi bisa berujung pada kehamilan. Nah, kehamilan yang tidak diinginkan bisa memunculkan tindakan aborsi yang tidak hanya berbahaya bagi janin, tetapi juga bagi sang ibu.