Mediametafisika.com - Gangguan syaitan, iblis yang paling dahsyat keatas manusia ialah sewaktu akhir hayat (sakaratul maut), ini bermula dengan memperdayakan manusia dari mula terjadi dengan setitik mani hingga akhir hayat mereka, iblis mengganggu manusia sewakltu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan
Hadis Rasulullah SAW menerangkan:
“Yang bermaksud: Ya Allah Aku berlindung dengan engkau daripada perdayaan syaitan diwaktu maut”.
Rombongan 1
Akan datang iblis dengan banyakanya dengan berbagai macam wajah yang aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan yang enak dan lezat. Maka disebabkan orang yang ada dalam sakaratul maut dimasa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang iblis itu, diwaktu itu putuslah nyawa dari tubuhnya, inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. Inilah jenis mati fasik dan munafik kenerakalah tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang iblis kepada orang yang di dalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang ditakuti seperti; Harimau, Singa, dan ular yang berbisa. Maka apabila yang sedang di dalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka diapun meraung dan melompat sekuat tenaga , maka ketika itu juga akan putuslah nyawa dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT. Matinya sebagai fasik dan munafik dan kenerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat pada kucing, maka dirupai dengan burung, dan lain-lain. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba kepada binatang kesayangan itu dan waktu dia meraba maka pada saat itulah dicabut nyawanya. Maka matinya itu dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. Matinya itu mati fasiq dan munafik. Maka nerakalah tempatynya
Rombongan 4
Akan datang iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti wajah musuhnya ketika hidupnya dahulu maka yang orang ada di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang menjemputnya, hingga dia mati sebagai orang fasik dan munafik dan nerakalah sebagai tempat kembalinya.
Rombongan 5
Akan datang iblis dengan merupakan rupa sanaka saudara si yang hendak mati, seperti ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang orang yang ada di dalam sakaratul maut sangat mengharapkan minuman dan makanan. Lalu diapun mengulurkan tangannya untuk mengambil makan dan minuman yang dibawah oleh ayah dan ibunya yang dirupai iblis, berkata dengan rayu merayu. “Wahai anakku inilah saja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk kedalam syurga.
Maka diapun sudi mengikuti perkataan tersebut dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun tiba, maka matilah dia dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datang iblis dengan merupakan sebagai ulama-ulama yang membawa banyak kitab, lalu berkata ia: “Wahai muridku, lamalah sudah menunggu akan dikau, ternyata kamu sedang sakit disini, oleh itu kami bawakan kepada kamu dokter bersama dengan obat untukmu”. Lalu diminumnya obat itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali. Lalu datanglah pula iblis yang menyerupai ulama dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati di dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?” maka berkata orang yang dalam sakaratul maut : “Aku tidak tahu”.
Berkata ulama iblis” Ketahuilah, Aku ini adalah seorang ulama yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak hendak mengetahui zat Allah hendaklah kamu patuh kepada kami”.
Ketika orang yang ada didalam sakaratul maut itu pun memandang kekanan dan kekiri, dan dilihatnya sanak saudaranya semua berada dalam didalam kesenangan syurga (syurga palsu yang dibentangkan oleh iblis bagi tujuan mengacau tujuan orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya palsu: “bagaimanakah Zat Allah?”. Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu berkata ulama palsu:”Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu”.
Apabila tirai dibuka selapis demi selapis demi selapis tirai yang berwarna-warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itupun dapat melihat satu benda yang sangat besar dan seolah-olah lebih besar langit dan bumi.
Berkatalah iblis: “itulah dia zat Allah yang patut kita sembah
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai ruang, yakni benda besar ini ada dikiri dan kanannya, emempunyai atas dan bawahn ya, mempunyai depan dan belakangnya, sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna dan Maha suci dia dari sesuatu yang bersifat cacat (kekurangan). Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang diketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah adalah benda yang besar ini”
Dalam keraguan itu maka malaikat mautpun datang dan mencabut nyawanya, maka matilah Dia dalam keadaan kafir, dan kekal didalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia.
Rombongan 7
Rombongan iblis yang ketujuh ini, iblis terdiri dari 72 barisan, mengapa menjadi 72 barisan, karena menempati itikad Muhammad SAW bahwa umat Muhammad akan terbagi menjadfi 73 Golongan (barisan). Hanya satu saja yang benar (Ahli sunnah wal jama’ah) 72 lagi masuk ke dalam neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu sakaratul maut. Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin LAA ILAAHA ILLALLAH untuk menyelematkan dirinya dari gangguan iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-bersungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Bersesuaian dengan sebiah hadis yang bermaksud : “Ajarkanlah oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: LAA ILAAHA ILLALLAH”.
Dikutip: dari Buku Al-Ustadz Shaari Che in
Judul: Rasulullah SAW Bertanya, Iblis Menjawab
Penerbit: NURULHAS, 2008; KEPONG: KUALA LUMPUR