Saat ini ada beberapa praktisi yang rancu dalam memaknai spiritualisme, dan menganggap semua kegiatan metafisika sebagai ilmu spiritual. Ini adalah suatu pendapat yang salah kaprah...
Ilmu-ilmu metafisika secara prinsipil terbagi dalam dua kategori, yang bisa berupa tahapan atau bisa juga berdiri secara sendiri-sendiri.
1. SUPRANATURAL
2. SPIRITUAL
Supranatural ==> How To be Something.
How To atau metode-metode untuk Mengubah energi menjadi materi.
contoh: Bagaimana Cara Mendapatkan, mewujudkan, dll.
Bersifat Horisontal duniawi...
Intinya adalah suatu rumus keilmuan yang bertujuan untuk memperoleh sesuatu yg bersifat duniawi, seperti agar menjadi lebih teguh, lebih percaya diri, lebih sakti, lebih sukses, lebih kaya, Kanuragan, dll...
Spiritual ==> How To be Nothing.
How To atau metode-metode untuk Mengubah materi menjadi energi.
contoh; Bagaimana Cara Melepaskan, Memurnikan, mengikhlaskan, dll.
Bersifat Vertikal transendental.
Intinya adalah suatu jalan untuk secara bertahap melakukan penyempurnaan diri dan melepaskan segala kemelekatan terhadap segala hal yang bersifat duniawi. Dan bahkan mengkonversi segala kegiatan duniawi untuk memajukan dimensi keruhaniannya (ukhrowinya)
contoh: amalannya, memperbanyak sedekah, dzikir yang hanya murni untuk Taqorrub. dll...
TIPUAN SPIRITUAL.
Dunia batin, sungguh penuh tipuan dan jebakan bagi jiwa...
Bahkan pencapaian-pencapaian keruhanian itu bisa menjadi hijab bagi pengembangan diri dan kultivasi kesadaran Ruhani... dan terkadang sebenarnya masihlah belum masuk ke dimensi spiritual tetapi masih termasuk di dimensi supranatural atau duniawi belaka...
Contoh; Kemampuan melihat hal gaib, trawangan, kemampuan mendapatkan benda gaib, kesaktian, kemampuan melihat dimensi surgawi, kemampuan bertemu arwah, dll...
Ciri utama dunia supranatural adalah : Ini adalah suatu skill atau kompetensi, jadi bisa dipelajari dan bisa di ulang-ulang kembali sekehendak hati.
Sedangkan ciri utama dunia spiritual adalah, apapun yang diperoleh ini adalah suatu anugrah, tidak bisa diupayakan sekehendak hati. Terjadi semata-mata karena Rahmat dan pertolongan Allah SWT semata.
Bahkan pencapaian-pencapaian keruhanian dalam dunia Thoriqoh, itupun bersifat hanya untuk diketahui tetapi tidak untuk diakui.... Jadi, bila seseorang dalam bertarekat merasa dan mengaku telah mencapai Maqom (derajad spiritual) ini dan itu.. maka sesungguhnya itu adalah suatu pengakuan palsu.....
Senior saya dalam tarekat mengatakan, ketika seseorang berkata dan mengaku telah mencapai suatu maqom tertentu, maka itu adalah suatu pengakuan palsu dan suatu kebohongan belaka....
Karena orang yg suka mengaku-aku, artinya masih butuh pengakuan manusia dan tidak butuh pengakuan Tuhan.
MITOS SPIRITUAL
Salah satu mitos spiritual adalah, kalau yang dilakukan itu menggunakan bahasa arab atau menggunakan dzikir, dan lain-lain... Maka, itu pastilah Spiritual....
Ini sebenarnya hanyalah Mitos dan bisa jadi merupakan suatu tipuan dari Nafsu (Nafsu duniawi yang berkamuflase agama)...
Dan bisa jadi tertipu oleh Talbis Iblis atau tipuan syetan...
Karena Apapun yang dibaca, bila tujuannya duniawi. Maka itu masih termasuk dimensi Supranatural....
SINERGI HARMONIS SUPRANATURAL & SPIRITUAL.
Untuk mempersatukan dimensi Supranatural & Spiritual, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah. Buang segala kepalsuan dan tipuan.... jangan lagi melakukan kamuflase nafsu berkedok spiritual atau agama.
Kedua, Terima kenyataan bahwa ini adalah untuk tujuan duniawi dan yang itu untuk tujuan ukhrowi... jadi terima kenyataan bahwa pancaran Fokus kesadaran itu ada yang bersifat Horisontal dan ada yang bersifat Vertikal, ada dimensi supranatural dan ada dimensi spiritual.
Ketiga, lakukan komposisi sesuai kebutuhan diri anda masing-masing. Karena adalah fakta bahwa sebagai manusia yg masih hidup di dunia, maka tentulah kita masih membutuhkan duniawi sebagai alat untuk survive dalam kehidupan di dunia.
Oleh karena itu, ambil aspek duniawi sesuai kebutuhan. dan jangan terlalu berlebihan. Karena hanya akan memberatkan di aspek spiritual....
Wallahu a'lam..
(sumber naqsdna.com)