Mediametafisika - Pada postingan saya sebelumnya, sudah saya bahas tentang tiga tingkatan keberadaan, yaitu: pada tingkatan pertama ada domain fisik atau materi, pada tingkatan ke dua adalah domain kuantum atau pikiran dan pada tingkatan yang ketiga ada domain nonlokal atau domain maya
Pada tulisan kali ini saya akan memberikan beberapa bukti tentang domain yang ketiga, atau domain maya
Domain maya itu bukalah suatu imajinasi belaka, hasil kerinduan manusia akan kuasa universal yang lebih besar daripada kita sendiri. Walaupun para filsuf telah ribuan tahun mendiskusikan dan memperdebatkan keberadaan "roh", baru abad ke dua puluhlah ilmu pengetahuan dapat memberikan bukt keberadaan intelejensi nonlokal. Walaupun diskusi berikut ini lumayan pelik, kalau Anda membacanya hingga selesai, saya harap Anda akan dipenuhi dengan rasa takjub dan girang yang sama seperti saya ketika pertama kalinya mempelajarinya.
Seperti yang dipelajari kebanyakan orang di pelajaran ilmu pengetahuan, alam semesta ini terdiri dari partikel padat dan gelombang. Kita diajarkan bahwa partikel itulah bangunan dasar dari segala objek padat di dunia. Umpamanya, kita belajar bahwa unit terkecil materi, seperti elektron dalam sebuah atom, adalah partikel. Demikian pula kita diajarkan, bahwa gelombang-seperti gelombang suara dan cahaya-adalah tidak padat. Keduanya tidaklah pernah dikacaukan, partikel adalah partikel, gelombang adalah gelombang.
Para ahli kimia kemudian menemukan bahwa suatu partikel subatom itu merupakan bagian dari apa yang dikenal sebagai paket gelombang. Walaupun gelombang enerji itu umumnya kontinu, dengan puncak dan lembah yang sama jaraknya, paket gelombang itu adalah konsentrasi enerji (Bayangkan sebuah bola kecil statik, dengan puncak dan lembah yang cepat serta tajam, mewakili amplituda gelombangnya)
Ada dua pertanyaan yang bisa kita ajukan tentang partikel dalam paket gelombang ini: (1) Di manakah dia, dan (2) apakah momentumnya? Para ahli fisika menemukan bahwa Anda bisa mengajukan salah satu pertanyaannya, tetapi tidak bisa kedua-duanya. Umpamanya, begitu Anda bertanya, "Apakah momentumnya?" Anda telah memutuskan bahwa gerakan itulah faktor kritisnya; oleh karenanya Anda pasti membicarakan soal gelombang. Jadi, apakah yang kita bicarakan ini, "partikel gelombang" ini, partikel atau gelombang? Tergantung kepada pertanyaan yang mana yang kita ajukan.
Setiap saatnya, partikel gelombang itu bisa merupakan partikel ataupun gelombang sebab kita tidak mungkin mengetahui lokasi sekaligus momentum partikel gelombang itu. Sesungguhnya, ternyata, hingga kita ukur lokasi atau momentumnya, ia itu partikel sekaligus gelombang. Konsep ini dikenal sebagai prinsip ketidak-pastian Heisenberg, dan merupakan salahs satu bangunan dasar fisika modern.
Bayangkanlah sebuah kotak tertutup dengan partikel gelombang didalamnya. Identitas absolutnya tidaklah tetap hingga diamati atau diukur entah bagaimana caranya. Saat sebelum diamati, identitasnya adalah murni potensi. Ia gelombang sekaligus partikel, dan ia hanya ada di domain maya. Setelah diamati atau diukur, potensial itu "ambruk" menjadi suatu entitas tunggal-entah partikel atau gelombang. Mengingat cara kita yang didasarkan kepada indera untuk mengevaluasi dunia, ide bahwa sesuatu itu bisa berada dalam lebih dari satu kondisi sekaligus sungguh tidak intuitif. Tetapi di sinilah letak keajaiban dunia kuantum itu.
Suatu eksperimen pemikiran yang diadakan oleh Erwin Schrodinger, ahli fisika, menunjukkan kejadian-kejadian aneh yang dimungkinkan oleh fisika kuantum. Bayangkanlah anda mempunyai sebuah kotak tertutup yang mengandung partikel gelombang, seekor kucing, sebuah tuas pengungkit, dan semangkuk makanan kucing dengan tutup tidak rapat. Kalau partikel gelombang itu menjadi partikel, ia akan mengungkit tuasnya, yang akan membuka penutup makanan kucingnya, dan sang kucing akan makan. Kalau patikel gelombang itu menjadi gelombang, makanannya tetap tertutup.
Kalau kita buka kotaknya (sehingga mengadakan pengamatan), akan kita lihat entah mangkuk yang sudah kosong (dan seekor kucing yang senang) atau mangkuk yang masih penuh (dan kucing kelaparan). Semuanya tergantung kepada pengamatan yang kita lakukan. Sekarang inilah bagian yang membingungkan: Sebelum kita melihat ke dalam kotak itu dan mengadakan pengamatan, mangkuknya kosong sekaligus penuh, dan kucingnya kenyang sekaligus lapar. Saat itu, kedua kemungkinan itu ada sekaligus.
Hanya pengamatan belaka yang mengubah kemungkinan itu menjadi realita. Walaupun ini tampaknya sangat luar biasa, para ahli fisika baru-baru ini merampungkan suatu eksperimen yang membuktikan fenomena ini dengan mendemonsrasikan bahwa suatu atom berilium yang bermuatan, yang tidak diamati, mampu berada di dua lokasi sekaligus.
Eksperimen-eksperimen menarik telah diadakan oleh periset Cleve Bexter. Suatu hari, Cleve Bexter sedang mengisolasikan sel-sel putih untuk mempelajarinya, dan terjadilah suatu hal yang sangat menarik. Sebagai bagian dari prosedurnya, ia sentrifugalkan air liurnya untuk mendapatkan sejumlah sel putih yang terkonsentrasikan, lalu menempatkannya ke dalam sebuah tabung uji coba yang kecil dan memasukkan elektroda berkabel emas yang dihubungkan ke peralatan tipe EEG.
Tiba-tiba saja terpikir olehnya untuk melukai pungguh tangannya untuk melihat apakah itu bisa mempengaruhi sel darah putihnya. Lalu ia pergi mencari pisau steril di rak tidak jauh dari sana. Ketika ia kembali ia lihat tabel yang mencatat kegiatan elektromagnetis dari sel darah putihnya itu: Ternyata, selama ia pergi mencari pisau itu, telah terjadi kegiatan intensif diantara sel-sel darah putihnya. Dengan kata lain, sel-sel darah putihnya bereaksi terhadap niatnya untuk melukai tangannya, bahkan sebelum ia benar-benar melakukannya.
Cleve Bexter telah mengadakan banyak eksperimen serupa, yang mengungkap bahwa sel-sel semua organisme biologis, termasuk tumbuh-tumbuhan dan berbagai jenis bakteri, mempunyai kemampuan biokomunikasi. Semua sel hidup mempunyai kesadaran seluler dan mampu berkomunikasi dengan sel-sel lainnya dari spesies yang sama ataupun berbeda, bahkan ketika mereka terpisah jarak puh. Lebih lanjut, komunikasi ini seketika sifatnya. Karena jarak dalam ruang itu juga jarak dalam waktu, dapatlah dikatakan bahwa kejadian-kejadian yang terpisah satu sama lain dalam waktu, yang terjadi entah di masa lalu atau di masa depan, bisa seketika berhubungan.
Dalam pengembangan riset ini, komunikasi nonlokal telah didemonstrasikan juga pada manusia. Dalam eksperimen GrinbergZylbermaum yang terkenal itu, yang diterbitkan tahun 1987, para ilmuwan menggunakan alat yang dikenal sebagai elektroensefalograf untuk mengukur gelombang otak dua orang yang bermeditasi bersama. Mereka temukan ternyata ada pasangan orang yang menunjukkan hubungan yang kuat dalam pola gelombang otak mereka, menyarankan suatu ikatan atau hubungan mental yang dekat.
Para pelaku meditasi ini bisa mengidentifikasikan ketika mereka merasa sedang berada dalam "komunikasi langsung" dengan satu sama lain, dan ini ditegaskan oleh mesin yang mengukur gelombang otak mereka. Pasangan-pasangan yang sangat kuat ikatannya ini diminta bermeditasi bersama, sebelah menyebelah, selama dua puluh menit. Lalu salah seorang diantaranya diajak ke ruangan lain yang tertutup dan terisolasikan.
Setelah dipisahkan itu, mereka diminta mencoba mengadakan komunikasi langsung diantara mereka. Pelaku meditasi yang diajak pindah keruang lain itu kemudian diberikan stimulasi dengan cahaya yang terang benderang, yang mengakibatkan sedikit lonjakan pada gelombang otaknya yang disebut potensi yang terbangkitkan. Karena gelombang otak kedua pelaku meditasi ini masih diukur, para ilmuwan itu dapat melihat bahwa pelaku meditasi yang di ekspos terhadap cahaya terang benderang itu sungguh menunjukkan lonjakan kecil berupa potensi yang dibangkitkan.
Tetapi bagian yang mempesonakan dari eksperimen ini adalah bahwa pelaku meditasi yang tidak diekspos terhadap cahaya pun menunjukkan lonjakkan kecil pada gelombang otaknya, yang sama dengan potensi yang dibangkitkan pada pelaku meditasi yang diekspos tersebut. Jadi kedua orang ini terhubungkan sangat mendalam (melalui meditasi), dan hubungan tersebutlah yang memungkinkan reaksi fisik yang terukur bahkan pada orang yang tidak diekspos terhadap stimulasi cahaya itu. Yang terjadi pada yang seorang juga terjadi pada yang lain, otomatis dan seketika.
Hasil-hasil ini tidaklah dapat dijelaskan dengan cara apa pun kecuali hubungan nonlokal, yang terjadi di domain maya, tingkatan roh yang menghubungkan, mengorkestrasikan, dan mengsinkronkan segalanya. Medan intelejensi atau kesadaran yang tak terbatas ini ada dimana-mana, mewujudkan dirinya dalam segalanya.
Kita telah lihat ia beroperasi di tingkatan partikel subatom-bangunan dasar dari segalanya-dan telah kita lihat ia menghubungkan dua orang pada tingkatan yang melampaui keterpisahan. Tetapi Anda perlu pergi ke laboratorium untuk melihat bekerjanya intelejensi nonlokal ini. Buktinya ada di sekeliling kita, pada hewan, pada alam, dan bahkan pada tubuh kita sendiri.