Petra merupakan salah satu harta peninggalan sejarah yang terletak di Negara Yordania. Tersembunyi di balik tebing-tebing batu yang tinggi, Petra menampilkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bebatuan dan tebing cadas yang berwarna merah mawar menutupi kota, seakan di rancang untuk di kagumi oleh orang yang memasukinya. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter!
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan 9 tahun Sebelum Masehi sampai tahun ke-40 M oleh Raja Arteas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.
O ya, keunikan dan kehebatan dari suku Nabataeans juga terletak pada kecanggihan dan kejeniusannya dalam membangun dan merancang saluran air. Lebih dari 2000 tahun yang lalu merakak telah membangun DAM dan lubang parit sebagi saluran air, sihingga memungkinkan orang bisa hidup dan tinggal di daerah tandus atau gurun pasir seperti itu. Hebat ya!
Abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabatean menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu, Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Di masa itu dibangun Kuil Agung.
Tahun 106 Masehi, Romawi telah menguasai wilayah ini. Di bawah pimpinan kaisar Trajan, Petra mengalami pertumbuhan yang pesat. Arsitektur di Petra-pun terpengaruh oleh arsitektur Romawi.
Tahun 363, terjadi gempa bumi dahsyat yang menghancurkan banyak bangunan dan sistem saluran air yang sangat vital bagi masyarakat kota Petra, kemudian Petra-pun perlahan ditinggalkan.
Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad SAW, pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya.
Di abad ke-12 setelah Perang Salib, Petra sempat menjadi ‘kota yang hilang’ lebih dari 500 tahun lamanya. Hanya penduduk lokal, suku badui yang mengetahuinya.
Pada tahun 1812, Petra ditemukan kembali oleh penjelajah dari Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt, yang menyamar sebagai orang muslim.
Pada tahun 1985, Petra dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs Warisan Dunia (World Heritage).
Untuk masuk kedalam daftar Warisan Dunia (World Heritage List), situs harus memiliki nilai universal yang tinggi dan memenuhi setidaknya satu dari sepuluh kriteria yang secara mendetil dijelaskan di dalam Panduan Operasional Untuk Pengimplementasian Kesepakatan Warisan Dunia (Operational Guidelines for the Implementation of the World Heritage Convention) yang dibuat oleh UNESCO.
Situs bersejarah Petra memiliki 3 kriteria budaya (Cultural Criteria), yaitu kriteria (i), (iii),dan (iv)
Keterangan
(i) Untuk mewakili sebuah mahakarya dari ke-kreatif-jeniusan-nya manusia.
(iii) Memiliki keunikan atau setidaknya kesaksian luarbiasa terhadap tradisi kebudayaan atau peradaban yang masih hidup atau telah menghilang.
(iv) Memiliki tipe bangunan yang luar biasa secara arsitekur atau teknologi atau pemandangan yang menunjukan tingkat yang signifikan di dalam sejarah manusia.
Pada tanggal 7 Juli 2007, Petra menjadi 7 keajaiban dunia yang baru. Penetapan tersebut didasarkan pada pilihan dari 100 juta orang di seluruh dunia lewat situs internet, pesan singkat (SMS), dan telepon yang diadakan oleh Swiss Foundation.